PENGERTIAN DAN PRINSIP EVALUASI PENDIDIKAN

Oleh: Vera Rosita
A.    Pengertian Evaluasi
Definisi evaluasi menurut beberapa ahli:
1.      Bloom et. al (1971) dalam Daryanto (2012), menyatakan bahwa Evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.
2.      Stufflebeam et. al (1971) dalam Daryanto (2012), menyatakan bahwa evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.
Selain istilah evaluasi seperti yang tercantum dalam definisi di atas, terdapat pula istilah pengukuran dan penilaian. Dua istilah tersebut merupakan kegiatan yang harus dilalui sebelum melakukan evaluasi. Penilaian tidak dapat dilakukan sebelum melakukan pengukuran. (Arikunto, 1986)
a)      Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
b)      Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuat dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
c)      Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas yakni mengukur dan menilai.
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan.
B.     Prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi. (Daryanto, 2012)
1)      Keterpaduan. Tujuan instruksional, materi dan metode pengajaran, serta evaluasi merupakan tiga kesatuan terpadu yang tidak boleh dipisahkan. Karena itu, perencanaan evaluasi haru sudah ditetapkan pada waktu menyusun satuan pengajaran.
2)      Keterlibatan siswa. Prinsip ini berkaitan erat dengan metode belajar CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif, siswa mutlak. Untuk mengetahui sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan belajar-mengajar yang dijalaninya secara aktif, siswa membutuhkan evaluasi.
3)      Koherensi. Evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah disajikan dan sesuai dengan ranah kemampuan yang hendak diukur.
4)      Pedagogis. Evaluasi perlu diterapkan sebagai upaya perbaikan sikap dan tingkah laku ditinjau dari segi pedagogis. Evaluasi dan hasilnya hendaknya dapat dipakai sebagai alat motivasi untuk siswa dalam kegiatan belajarnya.
5)      Akuntabilitas. Sejauh mana keberhasilan program pengajaran perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan (orang tua, masyarakat, dan lembaga pendidikan sendiri) sebagai laporan pertanggungjawaban (accountability)
 
 
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (1986). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara.
Daryanto. (2012). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

0 komentar:

Posting Komentar